Sabtu, 29 Mei 2010

KALIWUNGU KOTA KELAHIRANKU

Sudah lama aku pengin banget nulis tentang profil dari tanah kelahiranku. Tanah kelahiran yang selalu membawa kenangan dimanapun aku berada, tanah kelahiran yang selalu memberi aku inspirasi dan motivasi untuk terus bertahan menjalani hidup ini. Yang dulu sewaktu kecil memberi pelajaran berharga tentang agama dan bacaan Al-Qur'an.

Kota Kaliwungu

Kaliwungu adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan ini berbatasan langsung dengan Semarang, tepatnya di sebelah barat Kota Semarang, Indonesia.

Kaliwungu terkenal dengan sebutan "kota santri" dikarenakan di kecamatan tersebut terdapat puluhan pondok pesantren. Pemberian nama Kaliwungu diambil dari peristiwa seorang guru (Sunan Katong) dan muridnya (Pakuwojo) yang berkelahi di dekat sungai karena perbedaan prinsip. Dari pertengkaran itu terjadi pertumpahan darah yang menurut cerita, Sunan Katong berdarah biru dan Pakuwojo berdarah merah, keduanya wafat dalam perkelahian itu dan darahnya mengalir di sungai sehingga berubah menjadi ungu.

Tradisi Syawalan

Syawalan Kaliwungu adalah gabungan wisata religius dan wisata modern. Sejumlah pengunjung datang ke tempat itu hanya sekedar untuk berbelanja pakaian ataupun mencari hiburan.

Di sisi lain, banyak pengunjung yang datang untuk tujuan utama yaitu berziarah pada sejumlah makam tokoh penyebar agama Islam di pemakaman Desa Protomulyo (kini masuk wilayah Kecamatan Kaliwungu Selatan-Red). Seperti, makam Kiai Guru atau Kiai Asy'ari, Sunan Katong, Kiai Mustofa, dan Wali Sya'fak.

Banyak pengunjung yang selalu memadati tradisi syawalan yang dimeriahkan ratusan pedagang yang mremo serta puluhan penjaja hiburan : dream molen, kuda putar dan sebagainya.

Tapi sebenarnya bagi masyarakat Kaliwungu sendiri Syawalan sering digunakan sebagai acara silaturrohim antar sesama keluarga, kerabat, ataupun teman juga dengan tradisi ini masyarakat Kaliwungu sering menggunakannya untuk acara sowan ke seluruh Kyai di daerah Kaliwungu untuk minta di do'akan.

Itulah sekilas tanah kelahiranku yang selalu membawa kesejukan dihati dengan selalu bersenandungnya Asma Allah disetiap malam hari. Bagi anda yang ingin menikmati kesejukan hati di Kaliwungu bisa mengunjungi setiap bulan puasa, karena di bulan ini banyak pendatang dari daerah manapun khususnya Jawa selalu meramaikan Kaliwungu dibulan suci ini dengan "Ngaji Pasaran" selama 30 hari. Dan pada waktu puasa memang Kaliwungu terlihat lebih religius.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar